Sabtu, 08 Agustus 2015

Model Referensi OSI dan TCP/IP

Bismillahirrahmanirrahim

Pada materi pembelajaran keempat ini kita akan mempelajari tentang Model Referensi OSI dan TCP/IP. Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamiin

Model Referensi OSI dan TCP/IP




Pada tahun 1977 ISO (International Organization for Standarization) menetapkan OSI (Open Standard Interconnection) sebagai standar bagi komunikasi data, OSI adalah sebuah standar baku dan ia hanyalah sebuah model rujukan, jika kita misalkan suatu model adalah sebuah pertanyaan, maka protokol adalah jawabannya. Suatu protokol hanya dapat menjawab satu atau beberapa pertanyaan tertentu yang spesifik atau dengan kata lain suatu protokol hanya melayani suatu lingkup wilayah yang sangat terbatas. Sebuah protokol tentu saja tidak dapat menjawab semua  pertanyaan yang diajukan oleh sebuah model, akan tetapi dengan menggabungkan berbagai macam protokol dalam sebuah protokol suite (misalnya TCP/IP) kita dapat menjawab seluruh pertanyaan yang diajukan oleh model yang ada.

A. Model Referensi OSI


Salah satu fungsi Seperti terjadinya transfer data diantaranya komputer yang menggunakan Unix dan PC atau Mac. OSI bukanlah suatu model yang berbentuk fisik melainkan sebuah panduan  bagi pembuat aplikasi agar bisa membuat dan mengimplementasikan aplikasi yang bisa berjalan di jaringan.

Ada beberapa peralatan jaringan yang beroprasi pada semua layer OSI di antaranya:


  • Network Management Station (NMS)
  • Server web dan aplikasi
  • Gateways (bukan default gateway)


OSI terdiri dari tujuh layer (lapisan) yang terbagi menjadi dua grup yaitu:



Gambar diatas merupakan ketujuh layer dalam OSI, yang dibagi menjadi 2 grup

1) Upper Layer (Application, Presentation, dan Session) Tiga layer teratas tersebut mendefinisikan bagian aplikasi-aplikasi  berkomunikasi satu sama lain dan bagaimana aplikasi berkomunikasi dengan user.
2) Lower Layer (Transport, Network, DataLink, dan Physical) Empat layer tersebut mendefinisikan bagaimana data dipindah dari satu tempat ke tempat lain dan bagaimana data dilewatkan melalui kabel atau switch dan router.

Upper layer sama sekali tidak mengetahui masalah network atau  pengalamatan network karena masalah ini di tangani oleh lower layer. ISO membuat referensi model OSI sebagai panduan untuk protokol network yang bersifat terbuka. Mendefinisikan tata cara dari model komunikasi, dewasa ini OSI tetap menjadi alat pembanding yang paling  populer untuk protokol-protokol network.

OSI terdiri dari 7 layer yaitu :

          Layer 7: Layer Application 

Layer 7 adalah layer Applikasi mendifinisikan interface antara software-software atau applikasi yang berkomunikasi keluar dari komputer dimana aplikasi tersebut berada. Layer ini menjelaskan aturan-aturan untuk yang berikut:

1. Penyediaan layanan jaringan
2. Penawaran – pengiklanan layanan jaringan
3. Pengaksesan layanan jaringan

Contoh berikut adalah protocol-protocol yang mengimplementasikan aturan layer Application.

1. Netware’s services advertising protocol (SAP)
2. TCP/IP Network File System (NFS)
3. TCP/IP Simple Mail Transfer Protocol (SMTP); Telnet; HTTP; FTP; WWW browser
4. Termasuk dalam contoh ini adalah file; print; applikasi database; message.

          Layer 6: Layer Presentasi 

Layer 6 adalah layer presentation dimana tujuan utamanya adalah mendefinisikan format data seperti text ASCII, text EBCDIC, binary, BCD dan juga jpeg. Enkripsi juga didefinisikan dalam layer 6 ini. Layer Presentation menspesifikasikan aturan-aturan untuk yang berikut:

1. Penterjemahan Data
2. Enkripsi dan kompresi data

Protocol-protocol berikut adalah contoh yang mengimplementasikan aturan layer Presentation :

1. Netware Core Protocol (NCP)
2. AppleTalk Filing Protocol (AFP)
3. JPEG; ASCII; EBCDIC; TIFF; GIF; PICT; encryption; MPEG; MIDI Misal mainframe mempunyai format EBCDIC; sementara WIndows mempunyai format data ASCII. Tugas layer Presentation adalah menterjemahkan format yang berbeda ini sehingga bisa saling nyambung

          Layer 5: Layer Session 

Session layer ini mendefinisikan bagaimana memulai, mengontrol, dan mengakhiri suatu percakapan (disebut session).Hal ini termasuk dalam kendali dan manajemen dari berbagai pesan bidirectional sehingga aplikasi bisa menyertakan suatu sinyal pemberitahuan atau notifikasi jika beberapa pesan telah lengkap. Layer ke lima Session menspesifikasikan aturan-aturan berikut:

1. Pengendalian sesi komunikasi antara dua piranti
2. Membuat; mengelola; dan melepas koneksi

Yang berikut adalah protocol yang menimplementasikan layer session model OSI:

1. Netware’s Servise Advertising Protocol (SAP)
2. TCP/IP remote procedure call (RPC)
3. SQL; NFS; NetBIOS names; AppleTalk ASP; DECnet SCP
Contoh sederhana analoginya adalah operator telpon. Jika anda mau menelpon suatu nomor sementara anda tidak tahu nomornya, maka anda bisa nanya ke operator. Layer session ini analoginya seperti operator telpon.

          Layer 4: Layer Transport 

Layer 4 (Transport layer) lebih fokus pada masalah yang berhubungan dengan pengiriman data kepada komputer lain seperti proses memperaiki suatu kesalahan atau error recovery, segmentasi dari blok data dari aplikasi yang besar kedalam potongan kecil-kecil untuk di kirim, dan pada sisi komputer penerima potongan-potongan tersebut disusun kembali.

Layer OSI ke 4 ini menspesifikasikan aturan-aturan untuk yang berikut:

1. Menyembunyikan struktur jaringan dari layer diatasnya
2. Pemberitahuan kalau data pesan telah diterima
3. Menjamin kehandalan, pengiriman pesan bebas kesalahan

Contoh-contoh berikut adalah protocol-protocol yg mengimplementasikan aturan layer transport
1. Netware’s Sequence Packet Exchange (SPX) protocol
2. TCP/IP’s Transmision Control Protocol (TCP)
3. TCP/IP’s Domain Name System (DNS)

Analogi dari layer transport ini kayak penyedia jasa pengiriman paket, missal Tiki, POS atau Fedex. Tiki atau Fedex bertanggung jawab penuh untuk sampainya paket ke alamat tujuan dan paket dalam keadaan utuh tanpa cacat. Seperti juga ISP, kalau kita ketikkan WWW.dotkom.com maka ISP akan menterjemahkan kedalam address tujuan.

          Layer ke 3: Layer Network 

Layer Network dari model OSI ini mendefinisikan pengiriman paket dari ujung-ke-ujung. Untuk melengkapi pekerjaan ini, Network layer mendefinisikan logical address sehingga setiap titik ujung perangkat yang berkomunikasi bisa diidentifikasi. Layer ini juga mendefinisikan bagaimana routing bekerja dan bagaimana jalur dipelajari sehingga semua paket bisa dikirim.

Layer Network menspesifikasikan aturan-aturan untuk yang berikut:

1. Data routing antar banyak jaringan
2. Frakmentasi dan membentuk ulang data
3. Identifikasi segmen kabel jaringan

Protocol-protocol berikut menerapkan aturan layer Network

1. Netware’s Internetwork Packet Exchange (IPX) Protocol
2. TCP/IP’s Internet Protocol (IP); AppleTalk DDP

Analogi dari layer ini tugasnya mengirim surat atau paket ke kota atau kode pos tertentu, tidak langsung di kirim ke alamat tujuan. Layer ini sangat penting dalam jaringan yang kompleks, dimana layer Network mengirim data paket ke jaringan logical.Router berfungsi pada layer ini.

          Layer ke 2: Data link layer 

Layer Data link menspesifikasikan aturan berikut:

1. Koordinasi bits kedalam kelompok-kelompok logical dari suatu informasi
2. Mendeteksi dan terkadang juga memperbaiki kesalahan
3. Mengendalikan aliran data
4. Identifikasi piranti jaringan

Protocol-protocol berikut mengimplementasikan Data link layer:

1. Ntware’s Link Support layer (LSL)
2. Asynchronouse Transfer Mode (ATM)
3. IEEE 802.3/802.2, HDLC, Frame Relay, PPP, FDDI, IEEE 802.5/802.2

Analogi data link ini seperti surat tercatat yang dikirm pada alamat rumah dan dijamin sampai dengan adanya resi yang ditandatangani penerima. Layer ini mengidentifikasi address yang sesungguhnya dari suatu piranti.

          Layer ke 1: Layer Physical 


          Baca juga : Lapisan Fisik Dari Model Referensi Jaringan Komputer


Layer Physical dari model OSI ini berhubungan dengan karakteristik dari media transmisi.Contoh-2 spesifikasi dari konektor, pin, pemakaian pin, arus listrik, encoding dan modulasi cahaya. Biasanya dalam menyelesaikan semua detail dari layer Physical ini melibatkan banyak spesifikasi. Layer ini menspesifikasikan aturan-2 berikut:
1. Struktur fisik suatu jaringan missal bentuk konektor dan aturan pin pada konektor kabel RJ-45. Ethernet dan standard 802.3 mendefinisikan pemakaian dari kabel pin ke 1,2,3 dan 6 yang dipakai dalam kabel Cat 5 dengan konektor Rj-45 untuk koneksi Ethernet.
2. Aturan mekanis dan elektris dalam pemakaian medium transmisi
3. Protocol Ethernet seperti IBM Token ring; AppleTalk
4. Fiber Distributed Data Interface (FDDI) EIA / TIA-232; V.35, EIA/TIA-449, RJ-45, Ethernet, 802.3, 802.5, B8ZS
5. Sinkronisasi sinyal-2 elektrik melalui jaringan
6. Encoding data secara electronic

Perlu diingat bahwa model OSI hanyalah sebuah teori tentang cara melihat komunikasi dalam jaringan. Setiap layer menspesifikasikan standard untuk diikuti saat mengimplementsikan suatu jaringan. Akan tetapi perlu diingat bahwa layer-layer OSI tidak melakukan tugas-tugas yang real, OSI hanyalah model

Keuntungan dan kerugian model OSI


Menggunakan model OSI  mempunyai beberapa keuntungan : 

1. Memberikan bahasa dan referensi yang sama antar sesame professional jaringan 
2. Membagi tugas-tugas jaringan ke dalam layer-layer logis demi kemudahan dalam pemahaman 
3. Memberikan keleluasaan fitur-fitur khusus pada level-level yang berbeda 
4. Memudahkan dalam troubleshooting 
5. Mendorong standard interoperability antar jaringan dan piranti 
6. Memberikan modularity dalam fitur-fitur jaringan (developer dapat mengubah fitur-fitur tanpa mengubah dengan cara pendekatan keseluruhan).

Namun, perlu diingat bahwa model OSI juga memiliki beberapa kelemahan :

1. Layer-layer OSI adalah teoritis dan tidak melakukan fungsi-fungsi yang sesungguhnya 
2. Dalam implementasi industry jarang sekali mempunyai hubungan layer-ke-layer 
3. Protocol-protocol yang berbeda dalam stack melakukan fungsi-fungsi yang berbeda yang membantu menerima dan mengirim data pesan secara keseluruhan
4. Implementasi suatu protocol tertentu bisa tidak mewakili setiap layer OSI (atau bisa tersebar di beberapa layer)

B. Model Referensi TCP/IP

TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol)  adalah satu set protokol yang memungkinkan terjadinya komunikasi antar komputer , TCP/IP menjadi sangat populer karena apabila kita ingin terkoneksi ke Internet kita harus menggunakan protokol TCP/IP, yang dengan TCP/IP inilah kemudian komputer di seluruh dunia dapat saling berkomunikasi. TCP/IP lebih sederhana dari OSI karena hanya terdiri dari 4 layer.


Layer 4 Aplication

Aplication layer adalah bagian dari TCP/IP dimana permintaan data atau servis diproses, aplikasi pada layer ini menunggu di portnya masing-masing dalam suatu antrian untuk diproses. Aplication layer bukanlah tempat bagi word processor, spreadsheet, internet browser atau yang lainnya akan tetapi aplikasi yang berjalan pada application layer  berinteraksi dengan word processor, spreadsheet, internet browser atau yang lainnya, contoh aplikasi populer yang bekerja pada layer ini misalnya FTP dan HTTP.

Layer 3 Transport

Transport layer menentukan bagaimana host pengirim dan host  penerima dalam membentuk sebuah sambungan sebelum kedua host tersebut berkomuikasi, serta seberapa sering kedua host ini akan mengirim acknowledgment dalam sambungan tersebut satu sama lainnya. Transport layer hanya terdiri dari dua protokol; yang pertama adalah TCP (Transport Control Protokol) dan yang kedua adalah UDP (User Datagram Protokol). TCP bertugas; membentuk sambungan, mengirim acknowledgment, dan menjamin terkirimnya data sedangkan UDP dapat membuat transfer data menjadi lebih cepat.

Layer 2 Internet

Internet layer dari model TCP/IP berada diantara network interface layer dan transport layer. Internet layer berisi protokol yang bertanggung  jawab dalam pengalamatan dan routing paket. Internet layer terdiri dari  beberapa protokol diantaranya : 

a. Internet Protokol (IP)  

b. Address Resolution Protokol (ARP) 

c. Internet Control Message Protokol (ICMP) 

d. Internet Group Message Protokol (IGMP)

Layer 1 Network Interface

Layer terbawah dari model TCP/IP adalah Network Interface Layer, tanggung jawab utama dari layer ini adalah menentukan bagai mana sebuah komputer dapat terkoneksi kedalam suatu jaringan komputer, hal ini sangat penting karena data harus dikirimkan dari dan ke suatu host melalui sambungan pada suatu jaringan.

Sumber Referensi

Agus suroso.2009. modul teknik computer dan jaringan

http://www.academia.edu/8935222/MODEL_REFERENSI_OSI_LAYER_DAN_TCPIP_SERTA_PROTOKOL_YANG_BERJALAN_PADA_MASING_MASING_LAYER

Supriyanto. Jaringan Dasar untuk SMK/MAK Kelas X Jilid 1. Kemendikbud Republik Indonesia. 2013



0 komentar:

Posting Komentar