Minggu, 09 Agustus 2015

Menggambar Topologi Penerapan

Bismillahirrahmanirrahim

Pada materi terakhir yang ditugaskan untuk dibuat di blog ini, saya akan mengenalkan software Microsoft Visio 2010 untuk menggambar topologi jaringan secara singkat.

Berikut Screenshootnya:


Tampilan Awal
Tempat di mana kita bisa memilih template sesuai yang kita inginkan


Home
Workspace memiliki bentuk grid atau kotak-kotak untuk memudahkan kita meletakkan shapes-shapes nantinya


Home : Sidebar
Berbagai shapes sudah tersedia untuk digunakan dan diletakkan di workspace


Akhir
Pengkombinasian shapes dan text bisa dilakukan dengan mudah

Software Aplikasi Untuk Menggambar Topologi

Bismillahirrahmanirrahim

Pada materi kali ini kita akan mempelajari tentang Software Aplikasi Untuk Menggambar Topologi. Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.

Software Aplikasi Untuk Menggambar Topologi


1. Microsoft Visio

Hasil gambar untuk visio 2013

Microsoft Visio (atau sering disebut Visio) adalah sebuah program aplikasi komputer yang sering digunakan untuk membuat diagram, diagram alir (flowchart), brainstorm, dan skema jaringan yang dirilis oleh Microsoft Corporation. Aplikasi ini menggunakan grafik vektor untuk membuat diagram-diagramnya.

Versi-versi Visio

Visio 5.0
Visio 2000
Microsoft Visio 2002
Microsoft Office Visio 2003
Microsoft 2007
Microsoft Office Visio 2010
Microsoft Office Visio 2013

2. Edraw Max

Hasil gambar untuk edraw max

Edraw Max adalah perangkat lunak diagram teknis bisnis 2D yang membantu membuat diagram alur , bagan organisasi , peta pikiran ,diagram jaringan , rencana lantai , diagram alur kerja , grafik bisnis , dan diagram rekayasa . Versi saat ini , Edraw Max V7 , dirilis pada tanggal 25 April 2013. Aplikasi ini hanya tersedia untuk Windows .

Sumber Referensi

www.visio.com

www.edrawsoft.com

Topologi Dasar dan Pengembangannya

Bismillahirrahmanirrahim

Kita sudah sampai pada materi yang ke 13, dan pada materi yang ke 13 ini kita akan belajar tentang Topologi Daar dan Pengembangannya. Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.

Topologi Dasar dan Pengembangannya

Topologi jaringan dalam telekomunikasi adalah suatu cara menghubungkan perangkat telekomunikasi yang satu dengan yang lainnya sehingga membentuk jaringan. Dalam suatu jaringan telekomunikasi, jenis topologi yang dipilih akan mempengaruhi kecepatan komunikasi.

1. Topologi Bus


Topologi bus ini sering juga disebut sebagai topologi backbone, dimana ada sebuah kabel coaxial yang dibentang kemudian beberapa komputer dihubungkan pada kabel tersebut.

 Secara sederhana pada topologi bus, satu kabel media transmisi dibentang dari ujung ke ujung, kemudian kedua ujung ditutup dengan “terminator” atau terminating-resistance (biasanya berupa tahanan listrik sekitar 60 ohm).
 Pada titik tertentu diadakan sambungan (tap) untuk setiap terminal.
 Wujud dari tap ini bisa berupa “kabel transceiver” bila digunakan “thick coax” sebagai media transmisi.
 Atau berupa “BNC T-connector” bila digunakan “thin coax” sebagai media transmisi.
 Atau berupa konektor “RJ-45” dan “hub” bila digunakan kabel UTP.
 Transmisi data dalam kabel bersifat “full duplex”, dan sifatnya “broadcast”, semua terminal bisa menerima transmisi data.
 Suatu protokol akan mengatur transmisi dan penerimaan data, yaitu Protokol Ethernet atau CSMA/CD.
 Pemakaian kabel coax (10Base5 dan 10Base2) telah distandarisasi dalam IEEE 802.3

2. Topologi Star ( Bintang )


Topologi star digunakan dalam jaringan yang padat, ketika endpoint dapat dicapai langsung dari lokasi pusat, kebutuhan untuk perluasan jaringan, dan membutuhkan kehandalan yang tinggi. Topologi ini merupakan susunan yang menggunakan lebih banyak kabel daripada bus dan karena semua komputer dan perangkat terhubung ke central point. Jadi bila ada salah satu komputer atau perangkat yang mengalami kerusakan maka tidak akan mempengaruhi yang lainnya (jaringan).

3. Topologi Ring 


Topologi ring merupakan topologi jaringan dimana setiap titik terkoneksi ke dua titik lainnya, membentuk jalur melingkar membentuk cincin. Pada topologi cincin, komunikasi data dapat terganggu jika satu titik mengalami gangguan. Jaringan FDDI mengantisipasi kelemahan ini dengan mengirim data searah jarum jam dan berlawanan dengan arah jarum jam secara bersamaan.

Topologi ini menghubungkan satu host ke host setelah dan sebelumnya. Secara fisik jaringan ini berbentuk ring (lingkaran). 

Adapun beberapa topologi hasil pengembangan ataralain :


  • Topologi MESH
Hasil gambar untuk topologi mesh

Komponen utama yang biasanya dipakai dalam topologi jaringan mesh ini adalah Digital Cross Connect (DXC) dengan satu atau lebih dari dua sinyal aggregate, dan tingkat cross connect (koneksi persilangan) yang bermacam pada level sinyal SDH.
Topologi jaringan mesh ini menerapkan hubungan antar sentral secara penuh. Banyaknya saluran ini harus disiapkan guna membentuk suatu jaringan topologi mesh yaitu jumlah sentral dikurangi 1 (n-1, dengan n adalah jumlah sentral).
Tingkat kesulitan yang terdapat pada topologi jaringan mesh ini sebanding dengan meningkatnya jumlah sentral yang terpasang. Jadi dapat kita ketahui bahwa disamping kurang ekonomis juga relatif mahal dalam pengoperasiannya.

  • Topologi Extented Star
Hasil gambar untuk topologi extended star

Merupakan topologi yang sama dengan topologi star. Tetapi dalam extended star, memiliki satu atau lebih repeater dalam satu node pusat dan jangkauannya lebih panjang dibandingkan topologi star.

  • TOPOLOGI HIRARKI

Hasil gambar untuk topologi hirarki
Berbentuk seperti pohon bercabang yang terditi dari komputer induk (host) yang diswitchungkan dengan simpul atau node lain secara berjenjang, jenjang yang lebih tinggi berfungsi sebagai pengetur kerja jenjang dibawahnya, biasanya topologi ini digunakan oleh perusahaan besar atau lembaga besar yang mempunyai beberapa cabang daerah, sehingga data dari pusat bisa didistribusikan ke cabang atau sebaliknya.

Sumber Referensi

Suprianto(2013).Jaringan Dasar untuk SMK/MAK kelas X.Jakarta : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.


Media Wireless LAN

Bismillahirrahmanirrahim

Pada materi yang ke 12 ini kita akan mempelajari tentang Media Wireless LAN. Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.


Media Wireless LAN


Teknologi Komunikasi Jaringan saat ini sudah memasuki era Wireless alias Nirkabel atau tanpa kabel. Hal ini disebabkan oleh tuntutan kebutuhan komunikasi data manusia yang perlu mobilitas yang tinggi. Saat ini, orang-orang ingin dapat berkomunikasi data / informasi satu sama lain dimana saja dan kapan saja.

Tentu saja hal ini tidak dapat dipenuhi oleh Teknologi jaringan kabel (wired) yang bersifat Fixed atau tidak dapat berpindah-pindah. Kemudian dari masalah-masalah dan kebutuhan tersebut munculah teknologi komunikasi data yang bersifat nirkabel yang dapat digunakan dimana saja dan kapan saja selama kita masih berada di dalam radius jangkauannya, seperti WiFi (Wireless Fidelity).

WiFi atau Wireless LAN


WiFi (Wireless Fidelity) atau lebih dikenal dengan Wireless LAN (WLAN) ditujukan untuk menghubungkan beberapa terminal berbasis IP (PC notebook atau PDA) dalam suatu area LAN (Local Area Network). Sehingga dalam implementasinya, WiFi dapat difungsikan untuk mengganti jaringan kabel data (UTP) yang biasanya digunakan untuk menghubungkan terminal LAN.

Wireless LAN merupakan salah satu aplikasi pengembangan wireless untuk komunikasi data. Sesuai dengan namanya Wireless, yang berarti tanpa kabel, WLAN (Wireless Local Area Network) adalah jaringan lokal (dalam satu gedung, ruang, kantor, dsb.-bukan antar kota) yang tidak menggunakan kabel.

Berbagai kombinasi dari wireless, NIC dan Access Point-nya akan memberikan konfigurasi utama untuk network manager dan engineer untuk menciptakan berbagai jenis konfigurasi jaringan.

Arsitektur Wireless LAN


Menurut standar yang diajukan oleh IEEE untuk wireless LAN, ada 2 model konfigurasi utama untuk jaringan ini. Yaitu : ad-hoc dan infrastruktur.



Ad-Hoc Wireless LAN

Contoh dari jaringan Ad-Hoc, adalah jaringan yang memiliki konfigurasi peer-to-peer. Untuk sebuah kantor yang tidak terlalu besar dan hanya terdiri atas satu lantai, maka konfigurasi peer-to-peer wireless akan cukup memadai. Peer-to-peer Wireless LAN hanya mensyaratkan wireless NIC dalam setiap device yang terhubung ke jaringan. Disini, kita tidak memerlukan Access Point.

Dengan konfigurasi peer-to-peer ini, maka kita dapat memebentuk sebuah jaringan temporer (penggunaan sewaktu-waktu). Jadi jika sewaktu-waktu kita memerlukan adanya jaringan, dan hanya digunakan pada saat itu saja, kita tidak perlu repot-repot untuk mengurusi kabel-kabel yang akan menghubungkan jaringan kita tersebut, dan membongkarnya kembali ketika sudah tidak memerlukannya lagi.



Infrastruktur Wireless LAN

Infrasturktur Wireless LAN adalah sebuah konfigurasi jaringan dimana jaringan wireless tidak hanya berhubungan dengan sesama jaringan wireless saja. Akan tetapi, berhubungan juga dengan jaringan wired (kabel). Agar jaringan wireless dapat terhubung dengan jaringan wired, maka disini digunakan Access Point.



Terdapat 2 model arsitektur Wireless LAN (WLAN) infrastruktur, yaitu Basic Service Set (BSS) dan Extended Service Set (ESS).



Komponen Wireless LAN


Komponen Wireless LAN terdiri dari perangkat berikut ini :

Access Point

Pada wireless LAN, device transceiver disebut sebagai Access Point (AP), dan terhubung dengan jaringan kabel (wired) pada suatu lokasi yang  tetap. Tugas dari Access Point adalahmengirim dan menerima data serta berfungsi sebagai buffer data antara wireless LAN dengan wired LAN.

Suatu Access Point dapat melayani sejumlah user (tergantung metode akses yang digunakan) untuk jarak sampai ratusan kaki (feet/ft). Umumnya antena Access Point ditempatkan pada langit-langit ruangan, atau dimanapun tergantung pada cakupan yang diinginkan.

Penggunaan Access Point dapat meningkatkan cakupan jaringan. Jarak jengkauan dapat mencapai hingga ratusan meter. Roaming adalah kemampuan client untuk berpindah tanpa kehilangan kontak dengan jaringan.

Extension Point
Untuk mengatasi berbagai problem khusus dalam topologi jaringan, designer dapat menambahkan extension point untuk menambah cakupan jaringan. Extension Point hanya berfungsi layaknya repeater untuk client ditempat yang lebih jauh.

Antena
Antena merupakan alat untuk mentransformasikan sinyal radio yang merambat pada sebuah konduktor menjadi gelombang elektromagnetik yang merambat diudara. Antena memiliki sifat resonansi sehingga antena dapat beroperasi pada daerah tertentu. Ada dua tipe antena yang dapat mendukung implementasi WLAN, yaitu Antena Omnidirectional dan Antena Directional.

Antena Omnidirectional
Yaitu jenis antena yang memiliki pola pancaran sinyal kesegala arah dengan daya yang sama. Keuntungan dari antena jenis ini adalah dapat melayani jumlah pengguna yang lebih banyak. Namun, kesulitannya adalah pola pengalokasian frekuensi pada setiap sel agar tidak terjadi interferensi.

Antena Directional
Yaitu antena yang meiliki pola pemancaran sinyal dengan satu arah tertentu. Antena ini idealnya digunakan sebagai penghubung antar gedung untuk daerah yang mempunyai konfigurasi cakupan area yang kecil seperti pada lorong-lorong yang panjang.

Wireless LAN Adapter
User mengakses wireless LAN melewati wireless LAN Adapter, yang diimplementasikan sebagai card PC pada notebook (PCMIA Card) atau sebagai card pada PC. Wireless LAN Adapter berfungsi sebagai inteface antara sistem operasi jaringan client dengan format interface udara yang digunakan.

Hardware wireless LAN yang ada dipasaran saat ini berupa :

PCI
USB
PCMIA
Compact Flash
Embeded (tertanam) di Notebook atau PDA atau HP


Standard / Spesifikasi WLAN


WiFi dirancang berdasarkan spesifikasi IEEE 802.11. Saat ini ada empat variasi dai 802.11, yaitu: 802.11a, 802.11b, 802.11g, dan 802.11n. Spesifikasi b merupakan produk pertama WiFi.



IEEE 802.11
Standar 802.11 adalah standar pertama yang menerangkan tentang pengoperasian Wireless LAN. Standar ini berisis semua teknologi transmisi yang tersedia termasuk di dalamnya Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS), Frequency Hopping Spread Spectrum (FHSS) dan Infrared. IEEE 802.11 adalah satu dari dua standar yang menerangkan tentang pengoperasian dari Frequency Hopping pada sistem Wireless LAN. Standar 802.11 juga menerangkan penggunaan dari sistem FHSS pada 1 dan 2 Mbps. 802.11 Compliant Product beroperasi pada 2,4GHz ISM Band antara 2.400 MHz dan 2.483,50 MHz

IEEE 802.11b
Digunakan mulai akhir tahun 1999 dengan menggunakan frekuensi 2,4GHz. Maksimum bandwidth yang bisa dicapai adalah 11 Mbps (Megabit per Second). Pada koneksi ini, modulasi yang digunakan adalah DSSS. Kanal yang tidak overlapping berjumlah 3, yaitu kanal 1, kanal 6, dan kanal 11. Protokol ini kompatibel dengan tipe 802.11g jika tipe 802.11g beroperasi pada mode mixed.

IEEE 802.11a
Digunakan mulai akhir 2001 dengan menggunakan frekuensi 5GHz. Maksimum bandwidth yang bisa dicapai adalah 54Mbps. Sementara modulasi sinyal yang digunakan adalah OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing). Kanal yang tidak overlapping berjumlah 12 (bisa lebih) dan tipe ini tidak kompatibel dengan 802.11b maupun 802.11g

IEEE 802.11g
Digunakan mulai pertengahan 2003 dengan menggunakan frekuensi 2,4GHz. Maksimum bandwidth yang bisa dicapai sebesar 54Mbps. Modulasi yang digunakan adalah OFDM. Kanal yang tidak overlapping berjumlah tiga buah. Protokol ini kompatibel dengan tipe 802.11b.

IEEE 802.11n
802.11n merupakan pengembangan dari versi 802.11 sebelumnya, dengan menambahkan teknologi multiple-input multiple-output (MiMo). 802.11n beroperasi pada band antara 2,4 ghz dan lebih rendah dari 5 Ghz. IEEE telah menyetujui amandemen tersebut dan diterbitkan pada tanggal Oktober 2009. Sebelum ratifikasi dirampungkan, perusahaan - perusahaan sudah mulai migrasi ke jaringan 802.11n berdasarkan sertifikasi Wi-Fi Alliance's sesuai dengan draft 2007 proposal 802.11n.


Aplikasi Wireless LAN


Secara umum, aplikasi Wireless LAN dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu indoor dan outdoor. Di area indoor Wireless LAN banyak digunakan diarea perkntoran (ruang rapat, ruang kerja), kampus (perpustakaan, ruang seminar, ruang kelas), hot spot (kafe, executive longue, ruang tunggu, kantin). Sedangkan outdoor Wireless LAN banyak dipakai untuk menghubungkan antar gendung, jaringan di taman, perkotaan, tempat parkir, dan lain sebagainya.

Sumber Referensi

http://www.sby.dnet.net.id/

Wiring Horizontal dan Wiring Vertikal

Bismillahirrahmanirrahim

Kita sudah sampai pada materi yang keberapa ya? 10 atau 11?
Ya kita sudah sampai pada materi pembelajaran yang ke 11. Pada materi ini kita akan belajar tentang Wiring Horizontal dan Wiring Vertikal. Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.


Wiring Horizontal dan Wiring Vertikal

Wiring yaitu teknik yang digunakan oleh designer jaringan tentangbagaimana pengkabelan dari jaringan tersebut akan dibuat. Seorang perancang jaringan tentu harus menguasai materi ini karena hal ini akan berhubungan denganefisiensi jaringan dan juga tampilan dari jaringan itu sendiri mulai darikerapihannya, penataannya, dll.

1.       Wiring Horizontal
Wiring horizontal dijalankan dari setiap workstation di suatu lantai yang sama ke ruang telekomunikasi, kemudian berakhir pada pemutusan punchdown, atau langsung ke patch panel. Di ruang telekomunikasi, peralatan jaringan seperti hub atau switch terhubung ke setiap stasiun kabel. Hub atau switch kemudian melewati sinyal komputer ke workstation lain atau ke server, atau bahkan ruang telekomunikasi lainnya untuk konektivitas utama dengan seluruh jaringan.

2.       Wiring Vertical (Backbone Cabling)
Ruang telekomunikasi di setiap lantai dihubungkan oleh Wiring Vertical atau Backbone Cabling. Jenis wiring ini biasanya dilakukan dari lantai ke lantai sehingga setiap ruang telekomunikasi di setiap lantai harus berada langsung di atas satu sama lain untuk meminimalisir panjangnya jalan kabel.
Dengan muncul dari Gigabit Ethernet dan 10 Gigabit Ethernet, kabel Fiber Optic adalah pilihan yang paling tepat untuk backbone kabel karena dapat menyediakan bandwidth sangat tinggi.

Media Fiber Optic

Bismillahirrahmanirrahim


Selain menggunakan Twister Pair dan kabel Coaxial, masih terdapat satu contoh dari Media Transmisi menggunakan Kabel (Wired Network) yaitu Fiber Optic. Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.

Media Fiber Optic

Hasil gambar untuk fiber optic

Jenis kabel fiber optic merupakan kabel jaringan yang jarang digunakan pada instalasi jaringan tingkat menengah ke atas.Pada umumnya, kabel jenis ini digunakan pada instalasi jaringan yang besar dan pada perusahaan multinasional serta digunakan untuk antar lantai atau antar gedung.Kabel fiber optic merupakan media networking medium yang digunakan untuk transmisi-transmisi modulasi.
Fiber Optic harganya lebih mahal di bandingkan media lain.Fiber Optic mempunyai dua mode transmisi, yaitu single mode dan multi mode.Single mode menggunakan sinar laser sebagai media transmisi data sehingga mempunyai jangkauan yang lebih jauh.
Sedangkan multimode menggunakan LED sebagai media transmisi.

Karakteristik kabel fiber optik :

1. Beroperasi pada kecepatan tinggi (gigabit per detik)
2. Mampu membawa paket-paket dengan kapasitas besar
3. Biaya rata-rata pernode cukup mahal
4. Media dan ukuran konektor kecil
5. Kebal terhadap interferensi elektromagnetik
6. Jarak transmisi yang lebih jauh ( 2 - 60 kilometer)

Teknologi fiber optic atau serat cahaya memungkinkan menjangkau jarak yang besar dan menyediakan perlindungan total terhadap gangguan elektrik. Kecepatan transfer data dapat mencapai 1000 mbps serta jarak dalam satu segment dapat labih dari 3.5 km. Kabel serat cahaya tidak terganggu oleh lingkungan cuaca dan panas.
Fiber optic merupakan media transmisi terkini untuk standard Ethernet dalam kabel LAN.

Ada dua macam kabel lan dalam piranti optic ini:

 Multimode (MM), menggunakan ukuran diameter fiber optic lebih luas
 Single mode (SM), menggunakan diameter fiber optic sangat kecil. Jenis ini sangat mahal dikarenakan proses fabrikasinya lebih presisi. Kabel optic ini bisa mencapai jauh lebih panjang dari pada jenis optic MM.

Konektor Optic

Untuk mentransmisikan data lewat kabel LAN optic ini anda memerlukan sebuah strand optic tunggal untuk satu arah. Anda memerlukan dua strand optic untuk kedua arah masing-masing untuk kirim dan terima. Konektor untuk masing ujung dari fiber optic ini umumnya seperti gambar berikut:


Fiber optic memiliki kelebihan dan kekurangan, diantaranya :

Kelebihan:

a) kemampuannya yang baik dalam mengantarkan data dengan kapasitas yang lebih besar dalam jarak transmisi yang cukup jauh
b) kecepatan transmisi yang tinggi hingga mencapai ukuran gigabits, serta tingkat kemungkinan hilangnya data yang sangat rendah.
c) tingkat keamanan fiber optic yang tinggi, aman dari pengaruh interferensi sinyal radio, motor, maupun kabelkabel yang berada di sekitarnya, membuat fiber optic lebih banyak digunakan dalam infrastruktur perbankan atau perusahaan yang membutuhkan jaringan dengan tingkat keamanan yang tinggi.
d) aman digunakan dalam lingkungan yang mudah terbakar dan panas.
e) fiber optic juga jauh lebih kecil dibandingkan dengan kabel tembaga, sehingga lebih menghemat tempat dalam ruangan network data center di mana pun

Kekurangan:

a) harganya yang cukup mahal jika dibandingkan dengan teknologi kabel tembaga. Hal ini dikarenakan fiber optic dapat mengantarkan data dengan kapasitas yang lebih besar dan jarak transmisi yang lebih jauh
b) Kekurangan lainnya adalah cukup besarnya investasi yang diperlukan untuk pengadaan sumber daya manusia yang andal, karena tingkat kesulitan implementasi dan deployment fiber optic yang cukup tinggi.

Sumber Referensi

Supriyanto. Jaringan Dasar untuk SMK/MAK Kelas X Jilid 1. Kemendikbud. 2013

Media Coaxial

Bismillahirrahmanirrahim

Selain menggunakan Twister Pair, Media Transmisi menggunakan Kabel (Wired Network) juga menggunakan Kabel coaxial. Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.

Media Coaxial


Kabel coaxial memiliki nama lain BNC yang merupakan singkatan dari Bayonet Naur Connector, atau umum juga disebut dengan istilah ‘COAX’. Sementara dalam bahasa Indonesia, istilah kabel Coaxial dapat diartikan sebagai kabel sepaksi atau sesumbu.

Jika diartikan secara umum, kabel Coaxial dapat didefinisikan sebagai sarana penyalir atau pengalirhantar (transmitter) yang bertugas menyalurkan setiap informasi yang telah diubah menjadi sinyal–sinyal listrik.


Kabel coaxial memiliki karakteristik sebagai berikut :

  • Kabel tembaga (centre core)

Kabel tembaga (centre core) yang terletak di tengah-tengah ini berfungsi sebagai media konduktor listrik.

  • Lapisan plastik (dielectric insulator)

Lapisan plastik (dielectric insulator) ini berfungsi sebagai pemisah antara kabel tembaga dan lapisan 
metal (metallic shield) yang melingkupinya.

  • Lapisan metal (metallic shield)

Lapisan metal (metallic shield) ini berfungsi sebagai pelindung terhadap gangguan interferensi elektromagnetik yang berasal dari sekeliling kabel.

  • Lapisan plastik (plastic jacket)

Lapisan plastik (plastic jacket) ini berfungsi sebagai pelindung bagian terluar dari kabel itu sendiri.

  • Kecepatan dan keluaran transmisi data 10 – 100 MBps.
  • Biaya rata-rata per node murah.
  • Media dan ukuran konektor medium (tidak terlalu kecil tapi juga tidak terlalu besar).
  • Panjang kabel maksimal yang diizinkan yakni 500 meter (cukup panjang).
Media coaxial berdasarkan jenis data yang ditransmisikan, dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu :

1. Coaxial Baseband


Kabel coaxial jenis ini terdiri dari kawat tembaga keras sebagai intinya, dikelilingi suatu bahan isolasi. Isolator ini dibungkus oleh konduktor silindris, yang seringkali berbentuk jalinan anyaman. Konduktor luar tertutup dalam sarung plastik protektif. Konstruksi dan lapisan pelindung kabel coaxial memberikan kombinasi yang baik antara bandwidth yang besar dan imunitas noise yang istimewa. Bandwidth tergantung pada panjang kabel. Untuk kabel yang panjang 1 km, laju bisa mencapai 1 sampai 2 Gbps. Kabel yang lebih panjang pun sebenarnya bisa digunakan, akan tetapi hanya akan mencapai laju data yang lebih rendah. Kabel coaxial banyak digunakan pada sistem telepon, tetapi pada saat ini untuk jarak yang lebih jauh digunakan kabel jenis serat optik.

2. Coaxial Broadband


Sistem kabel coaxial lainnya menggunakan transmisi anaalog dengan sistem pengkabelan pada televisi kabel standard. Sistem seperti itu disebut broadband. Karena jaringan broadband menggunakan teknologi televisi kabel standard, kabel dapat digunakan sampai 300 Mhz dan dapat beroperasi hampir 100 km sehubungan dengan pensinyalan analog, yang jauh lebih aman dari pensinyalan digital.
Untuk mentransmisikan sinyal digital pada jaringan analog, maka pada setiap interface harus dipasang alat elektronik untuk mengubah aliran bit keluar menjadi sinyal analog dan sinyal antara baseband dengan broadband adalh bahwa sistem broadband meliputi wilayah yang luas dibandingkan dengan sistem baseband.

Jenis-jenis kabel Coaxial yang dikenal secara umum terdiri dari 2 tipe, yaitu:

1. Thick Coaxial Cable (kabel Coaxial tebal)

Kabel Coaxial yang tebal ini dikenal sebagai Thicknet 10Base5 yang membawa sinyal Ethernet. Angka ‘5’ pada nama 10Base5 ini mengacu pada panjang segmen maksimal yang mampu diraih kabel Coaxial jenis ini yaitu 500 meter. Jenis kabel Coaxial yang satu ini memiliki ukuran yang bervariasi dan diameter yang lumayan besar dengan rata-rata sekitar 10mm. Jenis kabel Coaxial yang tebal ini juga sangat popular untuk LAN, karena memiliki bandwith yang lebar sehingga memungkinkan komunikasi broadband (multiple channel).

Adapun kriteria kabel Coaxial Thicknet ini yaitu :
  1. Merupakan kabel original Ethernet.
  2. Mempunyai diameter lumayan besar.
  3. Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator 50-ohm.
  4. Maksimum 3 segment dengan peralatan terhubung (attached devices) atau berupa populated segments.
  5. Setiap kartu jaringan mempunyai pemancar tambahan (external transceiver).
  6. Setiap segment maksimum berisi 100 perangkat jaringan, termasuk dalam hal ini repeaters.
  7. Maksimum panjang kabel per segment adalah 1.640 feet (atau sekitar 500 meter).
  8. Maksimum jarak antar segment adalah 4.920 feet (atau sekitar 1500 meter).
  9. Setiap segment harus diberi ground.
  10. Jarak maksimum antara tap atau pencabang dari kabel utama ke perangkat (device) adalah 16 feet (sekitar 5 meter).
  11. Jarak minimum antar tap adalah 8 feet (sekitar 2,5 meter).
  12. Instalasi atau pemasangan jaringan dengan kabel ini cenderung rumit.
  13. Kabel Coaxial Thicknet sudah tidak digunakan lagi untuk LAN modern.

2. Thin Coaxial Cable (kabel Coaxial tipis)

Kabel Coaxial yang tipis ini dikenal sebagai Thinnet 10Base2 yang membawa sinyal Ethernet. Angka ‘2’ pada nama 10Base2 ini mengacu pada panjang untuk segmen maksimal yang mampu diraih kabel Coaxial jenis ini yaitu 200 meter. Umumnya kabel Coaxial yang tipis ini lebih sering ditemukan pada jaringan komputer yang ada di sekolah-sekolah.

Adapun kriteria kabel Coaxial Thinnet ini yaitu :

  1. Mempunyai diameter yang lebih kecil dari kabel Coaxial Thicknet.
  2. Hadir untuk menggantikan kabel Coaxial Thicknet.
  3. Setiap ujung kabel diberi terminator 50-ohm.
  4. Panjang maksimal kabel adalah 1,000 feet (185 meter) per segment.
  5. Setiap segment maksimum terkoneksi sebanyak 30 perangkat jaringan (devices)
  6. Kartu jaringan cukup menggunakan transceiver yang onboard, tidak perlu tambahan transceiver, kecuali untuk repeater.
  7. Maksimum ada 3 segment terhubung satu sama lain (populated segment).
  8. Setiap segment sebaiknya dilengkapi dengan satu ground.
  9. Panjang minimum antar T-Connector adalah 1,5 feet (0.5 meter).
  10. Maksimum panjang kabel dalam satu segment adalah 1,818 feet (555 meter).
  11. Setiap segment maksimum mempunyai 30 perangkat terkoneksi.
  12. Tidak direkomendasikan lagi, namun masih digunakan pada jaringan LAN yang sangat kecil.

Sumber Referensi

http://teknodaily.com/definisi-dan-fungsi-kabel-jaringan-coaxial/

Supriyanto. Jaringan Dasar untuk SMK/MAK Kelas X Jilid 1. Kemendikbud Republik Indonesia. 2013




Media Twister Pair

Bismillahirrahmanirrahim

Pada materi sebelumnya tentang Media Transmisi menggunakan Kabel (Wired Network) terdapat salah satu contoh yaitu Twisted Pair. Pada materi kali ini kita akan membahas lebih lanjut tentang Media Twisted Pair. Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.


Media Twister Pair


1. Kabel Unshielded Twisted Pair (UTP)



Kabel Unshielded Twisted Pair (UTP) merupakan sepasang kabel yang di-twist/dililit satu sama lain dengan tujuan untuk mengurangi interferensi listrik yang dapat terdiri dari dua, empat atau lebih pasangan kabel (umumnya yang dipakai dalam jaringan komputer terdiri dari 4 pasang kabel / 8kabel). UTP dapat mempunyai transfer rate 10 Mbps sampai dengan100 Mbps tetapi mempunyai jarak yang pendek yaitu maximum 100m.

Terdapat 5 kategori kabel UTP yaitu :

1. Category (CAT) 1 

Digunakan untuk telekomunikasi telepon dan tidak sesuai untuk transmisi data. 

2. Category (CAT) 2 

Jenis UTP ini dapat melakukan transmisi data sampai kecepatan 4 Mbps. 

3. Category (CAT) 3 

Digunakan untuk mengakomodasikan transmisi dengan kecepatan sampai dengan 10 Mbps. 

4. Category (CAT) 4 

Digunakan untuk mengakomodasikan transmisi dengan kecepatan sampai dengan 16 Mbps. 

5. Category (CAT) 5 

Merupakan jenis yang paling popular dipakai dalam jaringan komputer di dunia pada saat ini. Digunakan untuk mengakomodasikan transmisi dengan kecepatan sampai dengan 100 Mbps.

Ada 2 standar tipe kabel LAN UTP, diantaranya yaitu :

1. T568-A adalah kabel lan UTP jenis straight through, kedua ujung penempatan kabel pada pin-2 konektor RJ-45 adalah sama.

2. T568-B adalah kabel lan UTP jenis cross-over. Pasangan pin 2 dan 6 dan pasangan pin 1 dan 3 bertukar tempat.


Dalam menghubungkan piranti yang menggunakan kabel UTP, jika untuk menghubungkan dua jenis piranti yang berbeda, gunakan kabel LAN UTP straight-through. Sementara jika anda menghubungkan dua piranti yang sejenis, gunakanlah kabel LAN cross-over


Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) juga memiliki kelebihan serta kekurangan antara lain :

Kelebihan : 

a. Murah 
b. mudah diinstalasi 
c. ukurannya kecil

Kekurangan :

a. rentan terhadap interferensi gelombang elektromagnetik 
b. jarak jangkauannya hanya 100m

2. Kabel Shielded Twisted Pair (STP)


Secara fisik kabel shielded sama dengan unshielded tetapi perbedaannya sangat besar dimulai dari kontruksi kabel shielded mempunyai selubung tembaga atau alumunium foil yang khusus dirancang untuk mengurangi gangguan elektrik. Kekurangan kabel STP lainnya adalah tidak samanya standar antar perusahaan yang memproduksi dan lebih mahal dan lebih tebal sehingga lebih susah dalam penanganan fisiknya.

Kabel ini terdiri dari 4 pasang kabel yang dipilin (twisted pair), instalasinya mudah, harganya relatif murah dan cukup handal.Kelebihan dan kekurangan dari kabel STP (Shielded Twisted Pair) antara lain :

Kelebihan : 
a. lebih tahan terhadap interferensi gelombang elektromagnetik baik dari dari dalam maupun dari luar b. memiliki perlindungan dan antisipasi tekukan kabel
Kekurangan : 
a. mahal 
b. attenuasi meningkat pada frekuensi tinggi 
c. pada frekuensi tinggi, keseimbangan menurun sehingga tidak dapat mengkompensasi timbulnya “crosstalk” dan sinyal “noise”
d. susah pada saat instalasi (terutama masalah grounding) 
e. jarak jangkauannya hanya 100m


Sumber Referensi

Supriyanto. Jaringan Dasar untuk SMK/MAK Kelas X Jilid 1. Kemendikbud Republik Indonesia. 2013




Media Jaringan

Bismillahirrahmanirrahim

Nah, sekarang kita sudah sampai pada materi pembelajaran yang ketujuh. Pada materi ini kita akan belajar tentang Media Jaringan. Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.


Media Jaringan

Perangkat keras yang dibutuhkan untuk membangun sebuah komputer baik hardware maupun software, yaitu minimal dua buah komputer, Network inteface card, serta perangkat lain seperti hub, repeater, router, bridge, file server, dan media tranmisi. Media transmisi yang digunakan jaringan komputer sebagai sarana penghubung ada dua macam, yaitu sebagai berikut:


A. Media Transmisi menggunakan Kabel (Wired Network)

Hampir semua jaringan komputer yang ada saat ini menggunakan kabel sebagai media transmisi. Media transmisi ini memiliki keterbatasan jangkauan dan tidak efisien karena banyak memakai tempat untuk jaringan kabel. Jaringan kabel ini biasanya digunakan dalam area lokal, misalnya dalam satu gedung atau antar gedung dalam satu lembaga pendidikan. Bila sumber data dan penerima memiliki jarak yang tidak terlalu jauh, kabel memang dapat digunakan sebagai media transmisi. Kabel yang sering digunakan sebagai media transmisi antara lain sebagai berikut.
1.Twisted Pair
2. Coaxiax
3.Serat optic,dll

B.Media Transmisi tanpa Kabel (WirelessNetwork)

Media transmisi tanpa kabel merupakan komunikasi data dalam jaringan komputer yang tidak memanfaatkan kabel sebagai media transmisi, melainkan berupa gelombang elektromagnetik. Jaringan tanpa kabel ini memberikan keunggulan kepada pemakai untuk dapat mengakses setiap saat di manapun berada. Sedangkan kekurangan media transmisi ini adalah kemampuan transfer data lebih kecil dibandingkan dengan jaringan kabel. Pada media transmisi ini, masih sering terjadi gangguan sehingga memungkinkan terjadinya kehilangan data. Jika sumber data dan penerima data jaraknya cukup jauh atau medannya sulit, maka dapat digunakan media transmisi radiasi elektromagnetik yang dipancarkan melalui udara terbuka berupa:
1. Gelombang Mikro
2. Gelombang radio,dll

Sumber Referensi

Supriyanto. Jaringan Dasar untuk SMK/MAK Kelas X Jilid 1. Kemendikbud Republik Indonesia. 2013

Perangkat

Bismillahirrahmanirrahim

Berhubung deadline tugas ini tinggal 1 hari lagi, maka hari ini kita akan menyelesaikan beberapa materi. Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.


Perangkat

1. Host atau Node

Host atau Node  adalah sistem komputer yang berfungsi sebagai sumber atau penerima dari data yang dikirimkan. Terdapat 2 jenis Host, yaitu :

A. Local Host

Local Host adalah sistem komputer yang dapat diakses oleh penggunanya tanpa memerlukan jaringan.

B. Remote Host

Remote Host adalah sistem komputer yang dapat diakses oleh penggunanya saat ada jaringan atau memerlukan jaringan.

Kedua jenis Host di atas sama-sama disebut sebagai simpul.

Selain itu juga dikenal beberapa jenis simpul, yaitu simpul dekat (Adjacent Node), simpul akhir (End Node) yang merupakan node yang tidak dapat meneruskan data yang diterimanya ke node lainnya, dan yang terakhir simpul routing (Routing Node) yang merupakan node yang dapat meneruskan datanya ke node yang lain.

2. Lap 2 : Bridging

A. Konsentrator atau Hub

Konsentrator atau Hub adalah sebutah perangkat yang menyatukan kabel-kabel network dari tiap-tiap workstastion, server, atau antar perangkat satu dengan yang lainnya. Hub mempunyai banyak slot konsentrator yang dapat dipasang menurut nomor port dari card yang dituju.

Ciri-ciri dari konsentrator adalah :

1)      Terdiri dari 8, 12, atau 24 port RJ-45

2)      Digunakan pada topologi Bintang/Star

3)      Biasanya dijual dengan aplikasi yang mengatur manajemen port tersebut

4)      Dipasang pada suatu rak khusus di mana di dalamnya terdapat Bridge dan Router.


B. Bridge

Bridge adalah jenis perangkat antara yang menghubungkan dua jaringan yang protokol lapisan fisiknya berbeda. Hal ini berarti komunikasi terjadi pada level MAC (lapisan data link bagian bawah) yang serupa. Sebagai contoh adalah bridge untuk menghubungkan IEEE 802.3 (Ethernet) dengan IEEE 802.4 (Token Bus). Untuk lebih jelasnya perhatikan Gambar 5.19.
Bridge memiliki sifat yang tidak mengubah isi maupun bentuk frame yang diterimanya, disamping itu bridge memiliki buffer yang cukup untuk menghadapi ketidak sesuaian kecepatan pengiriman dan penerimaan data.


Dari sudut kelengkapan fungsi, perangkat ini dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu:

1. Bridge sederhana

Bila suatu simpul jaringan mengirimkan data ke simpul jaringan lain, maka bridge sederhana akan menyebarkan data tersebut kesemua jaringan.

Bridge sederhana, memiliki urutan kerja sebagai berikut:

 Baca semua paket data yang datang dari suatu jaringan.
 sebarkan ke semua simpul jaringan yang lain.

2. Bridge belajar

Jenis ini memiliki kemampuan memilih paket mana yang ditunjukkan pada segmen lain jaringan, dan meneruskan paket tersebut pada jaringan yang sesuai tersebut. Hal ini dimungkinkan karena protokol lapisan MAC memang terdapat field alamat tujuan paket. Kini bridge sederhana juga telah dilengkapi dengan kemampuan belajar tersebut.

Bridge belajar memiliki urutan kerja sebagai berikut:

 Baca semua paket data yang datang dari suatu jaringan.
 Pilih dan terima semua paket data yang tidak dialamatkan untuk jaringan pertama tadi.
 Kirimkan (teruskan) paket data yang diterima tadi ke jaringan lain yang terhubung pada bridge.

Dari sudut jangkauan, perangkat ini dapat dikelompokkan menjadi dua bagian,yaitu:

1. Bridge setempat (Local Bridge)

Jenis ini tersambung langsung pada dua jaringan yang dihubungkan. Biasanya jenis ini digunakan untuk menghubungkan dua jaringan yang letaknya relatif dekat.


2. Bridge jarak jauh

Bridge jenis ini, terdapat pada dua segmen jaringan. Kedua bridge jenis ini dihubungkan dengan saluran komunikasi tertentu. Dengan demikian bridge jenis ini selalu bekerja berpasangan. Pasangan bridge ini umumnya digunakan untuk menghubungkan dua jaringan yang letak geografisnya berjauhan. Secara logika, fungsi pasangan bridge ini sama saja dengan satu bridge setempat.


Lap 3 : Router

Router adalah perangkat antara yang dapat digunakan untuk menghubungkan dua jaringan lokal yang mempunyai protokol sama pada lapisan jaringan OSI sedangkan protokol pada lapisan fisika dan data ZinL berbeda. Router merupakan perangkat pencari jalan yang handal pada situasiinter-koneksi yang kompleks.


Router dapat melakukan segmentasi lalu lintas secara selektif. Dalam suatu internetworking dimana terdapat banyak protokol, router dapat memilih jenis protokol yang harus digunakan jalur yang dilaluinya.

Sumber Referensi

www.ilmukomputer.com

Supriyanto. Jaringan Dasar untuk SMK/MAK Kelas X Jilid 1. Kemendikbud Republik Indonesia. 2013

Sabtu, 08 Agustus 2015

Lapisan Fisik Dari Model Referensi Jaringan Komputer

Bismillahirrahmanirrahim

Kita sudah sampai pada materi pembelajaran yang kelima ^^. Pada materi yang kelima ini kita akan belajar tentang Lapisan Fisik Dari Model Referensi Jaringan Komputer. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.

Lapisan Fisik Dari Model Referensi Jaringan Komputer

Model Referensi OSI dan TCP/IP

Bismillahirrahmanirrahim

Pada materi pembelajaran keempat ini kita akan mempelajari tentang Model Referensi OSI dan TCP/IP. Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamiin

Model Referensi OSI dan TCP/IP


Kamis, 06 Agustus 2015

Klasifikasi Jaringan Komputer

 Bismillahirrahmanirrahim

Pada postingan saya yang ketiga ini, saya akan membahas tentang Klasifikasi Jaringan Komputer. Semoga postingan saya yang ketiga ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.

Klasifikasi Jaringan Komputer


Terminologi Jaringan Komputer

Jaringan Komputer

Jaringan Komputer merupakan sekumpulan komputer berjumlah banyak yang terpisah-pisah akan tetapi saling berhubungan dalam melaksanakan tugasnya. Dua buah komputer misalnya dikatakan terkoneksi bila keduanya dapat saling bertukar informasi. Bentuk koneksi dapat melalui: kawat tembaga, serat optik, gelombang mikro, satelit komunikasi. Dalam suatu jaringan komputer, pengguna harus bisa:

Sistem Komunikasi

          Bismillahirrahmanirrahim


                   Tulisan pertama saya di blog ini adalah untuk memenuhi tugas dan juga untuk menambah wawasan saya di bidang Teknik Komputer & Jaringan dalam mata pelajaran Jaringan Dasar. Semoga tulisan saya ini bermanfaat bagi kita semua. Aamiin


SISTEM KOMUNIKASI