Sabtu, 08 Agustus 2015

Lapisan Fisik Dari Model Referensi Jaringan Komputer

Bismillahirrahmanirrahim

Kita sudah sampai pada materi pembelajaran yang kelima ^^. Pada materi yang kelima ini kita akan belajar tentang Lapisan Fisik Dari Model Referensi Jaringan Komputer. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.

Lapisan Fisik Dari Model Referensi Jaringan Komputer


Lapisan fisik (physical layer) merupakan dasar semua jaringan di dalam model referensi OSI yang mana merupakan karakteristik perangkat keras yang fungsinya untuk mentransmisikan sinyal data baik itu data analog maupun data digital. Selain itu physical layer juga merupakan sarana sistem untuk mengirimkan data ke perangkat lain yang terhubung di dalam suatu jaringan komputer.

Lapisan fisik (physical layer) adalah lapisan terbawah dari model referensi OSI, di mana lapisan ini berfungsi untuk menentukan karakteristik dari kabel yang digunakan untuk menghubungkan komputer dalam jaringan. Pada sisi transmitter, lapisan fisik menerapkan fungsi elektris, mekanis dan prosedur untuk membangun, memelihara dan melepaskan sirkuit komunikasi guna mentranmisikan informasi dalam bentuk digit binear ke sisi receiver. Sedangkan lapisan fisik pada sisi receiver akan menerima data dan mentransmisikan ke lapisan atasnya.

1. Sinyal Data


Pada proses komunikasi, data yang hendak ditransmisikan akan dikodekan terlebih dahulu dalam bentuk sinyal analog dan sinyal digital.

A. Sinyal Analog

Sinyal analog adalah sinyal data dalam bentuk gelombang yang sambung-menyambung atau kontinu, tidak ada perubahan tiba-tiba dan mempunyai besaran, yaitu amplituda dan frekuensi.



Dengan menggunakan sinyal analog, maka jangkauan tranmisi data dapat mencapai jarak yang jauh, tetapi sinyal ini terpengaruh oleh noise. Gelombang pada sinyal analog umumnya berbentuk sinusoidal yang memiliki tiga variabel dasar, yaitu amplitudo, frekuensi dan phase.


1) Amplitudo

Amplitudo merupakan ukuran tinggi rendahnya tegangan dari sinyal analog.



Dari variabel ini, maka diperoleh 1 jenis modulasi yaitu Amplitudo Modulation (AM). Modulasi ini menggunakan amplitudo sinyal analog untuk membedakan dua keadaan sinyal digital. Pada AM, frekuensi dan phase sinyal tetap, sedangkan yang berubah-ubah adalah amplitudonya.



2) Frekuensi

Frekuensi adalah jumlah gelombang sinyal analog dalam waktu satu detik.



Dari variabel yang kedua ini, maka diperoleh 1 jenis modulasi yaitu Frequency Modulatio (FM). Modulasi ini mempergunakan frekuensi sinyal analog untuk membedakan dua keadaan sinyal digital. Pada FM, amplitudo dan phase tetap, tetapi frekuensinya berubah-ubah.

3) Phase

Phase adalah besar sudut dari sinyal analog pada saat tertentu.



Dari variabel terakhir ini, diperoleh 1 jenis modulasi yaitu Phase Modulation (PM). Modulasi jenis ini menggunakan perbedaan sudut fase dari sinyal nalog untuk membedakan dua keadaan dari sinyal digital. Pada cara ini, amplitudo dan frekuensi tidak berubah, tetapi phase-nya berubah-ubah.

B. Sinyal Digital

Sinyal digital merupakan sinyal data dalam bentuk pulsa yang dapat mengalami perubahan yang tiba-tiba dan mempunyai besaran 0 dan 1. Sinyal digital hanya mencapai jarak jangkauan pengiriman data yang relatif dekat.



Dalam proses transmisi data, digunakan sebuah alat yang dinamakan modem. Modem merupakan singkatan dari modulator demodulator. Sebagai modulator, modern menerjemahkan data atau informasi dalam bentuk sinyal digital menjadi sinyal analog dan kemudian menggabungkanya dengan frekuensi pembawa (carrier), sedangkan sebagai demodulator, modern menerjemahkan data atau informasai sinyal analog tersebut ke dalam bentuk sinyal digital.

2. Jenis Transmisi

Jenis transmisi sinyal data atau informasi dalam suatu media komunikasi dikelompokan menjadi dua bagian, yaitu transmisi paralel dan transmisi serial.

2.1 Transmisi Paralel

Pada transmisi paralel, satu konektor yang terdiri dari tujuh atau delapan bit (ASCII) ditransmisikan secara serentak setiap saat. Misalnya bila digunakan kode ASCII, maka dibutuhkan sebanyak delapan jalur untuk mentransmisikan sekaligus 8 bit untuk satu karakter kode ASCII.


Pada transmisi paralel ini yang ditransmisikan secara paralel adalah bit-biy yang mewakili satu karakter, sedangkan masing-masing karakter ditransmisikan secara serial. Komunikasi paralel digunakan untuk komunikasi jarak dekat, biasanya transmisi ini digunakan untuk mentransmisikan sinyal di dalam komputer atau antara komputer ke printer.

2.2 Transmisi Serial

Transmisi serial merupakan bentuk transmisi yang secara umum dipergunakan. Pada transmisi serial ini, masing-masing bit dari suatu karakter dikirimkan secara berututan, yaitu bit per bit, dimana satu bit diikuti oleh bit berikutnya. 


Dalam sistem ini, penerima akan mengumpulkan sejumlah bit (untuk sistem ASCII=8 bit) yang dikirimkan oleh transmitter untuk kemudian dijadikan menjadi satu karakter.

Sumber Referensi

Supriyanto, Jaringan Dasar untuk SMK/MAK Kelas X Jilid 1, Kemendikbud Republik Indonesia, 2013



0 komentar:

Posting Komentar